pengurangan kuota pemain muda yang
dikemukakan manajemen PT Persib
Bandung Bermartabat (PT PBB),
menyambut kompetisi Indonesian Super
League (ISL) 2012/2013, diakui mantan
pemain Bambang Sukowiyono bukan
sebuah masalah, asal tetap memberi
perhatian terhadap pembinaan pemain
muda.
Dia mengatakan, silahkan saja manajemen
ingin mengedepankan pemain berkualitas
untuk musim depan, untuk memburu target
juara. Menurutnya, bukti perhatian terhadap
pembinaan bukan saja melalui perekrutan
banyak pemain muda di setiap musim, tetapi
dengan menjaga pembinaan agar tidak
terputus melalui akademi yang konsisten.
“Kalau Persib senior punya target untuk juara
dan fokus di liga, tidak masalah. Tapi jangan
lupakan pembinaan. Tetap harus ada
pembinaan yang dilakukan manajemen,
untuk bibit pesepakbola lokal. Walaupun
tidak harus melibatkan pemain muda masuk
ke tim senior, tapi bisa dibentuk dalam
format lain. Persib bentuk diklat atau
akademi, untuk menjaga kelangsungan para
pemain muda agar terus digodok hingga
akhirnya menjadi pemain yang matang dan
siap ikut kompetisi profesional,” ujar Suko
(sapaan akrab Bambang Sukowiyono) saat
dihubungi, Sabtu (11/8/2012).
Dia berharap, manajemen PT PBB tidak
melupakan tujuan awal berdirinya Persib
pada 1933 silam, yakni untuk menjadi wadah
pemain asli Jawa Barat menggali potensi
dalam bidang sepak bola. Dia
mengungkapkan, cara lain dalam pembinaan
yang dikemukakannya tersebut, diyakininya
mampu menelurkan bakat-bakat pemain
muda untuk menjadi pemain bintang,
sekaligus menghentikan prilaku konsumtif
manajemen dalam membeli pemain.
“Manajemen jangan sampai lupa tujuan
Persib dulu dibentuk. Saya pribadi nggak
masalah, kalau ada pemain muda nggak bisa
masuk tim senior. Tapi manajemen tetap
harus peduli dengan
mengimplementasikannya dalam wadah lain.
Mudah-mudahan, penggalian potensi lokal
bisa berjalan maksimal. Kalau sudah begitu,
nanti yang untung Persib juga. Kalau ada
pemain binaan yang bagus, kan tinggal
ditarik. Sehingga tidak terus-terusan
bergantung dengan pemain yang sudah
jadi,” pungkasnya.
perhatian terhadap pembinaan pemain
muda.
Dia mengatakan, silahkan saja manajemen
ingin mengedepankan pemain berkualitas
untuk musim depan, untuk memburu target
juara. Menurutnya, bukti perhatian terhadap
pembinaan bukan saja melalui perekrutan
banyak pemain muda di setiap musim, tetapi
dengan menjaga pembinaan agar tidak
terputus melalui akademi yang konsisten.
“Kalau Persib senior punya target untuk juara
dan fokus di liga, tidak masalah. Tapi jangan
lupakan pembinaan. Tetap harus ada
pembinaan yang dilakukan manajemen,
untuk bibit pesepakbola lokal. Walaupun
tidak harus melibatkan pemain muda masuk
ke tim senior, tapi bisa dibentuk dalam
format lain. Persib bentuk diklat atau
akademi, untuk menjaga kelangsungan para
pemain muda agar terus digodok hingga
akhirnya menjadi pemain yang matang dan
siap ikut kompetisi profesional,” ujar Suko
(sapaan akrab Bambang Sukowiyono) saat
dihubungi, Sabtu (11/8/2012).
Dia berharap, manajemen PT PBB tidak
melupakan tujuan awal berdirinya Persib
pada 1933 silam, yakni untuk menjadi wadah
pemain asli Jawa Barat menggali potensi
dalam bidang sepak bola. Dia
mengungkapkan, cara lain dalam pembinaan
yang dikemukakannya tersebut, diyakininya
mampu menelurkan bakat-bakat pemain
muda untuk menjadi pemain bintang,
sekaligus menghentikan prilaku konsumtif
manajemen dalam membeli pemain.
“Manajemen jangan sampai lupa tujuan
Persib dulu dibentuk. Saya pribadi nggak
masalah, kalau ada pemain muda nggak bisa
masuk tim senior. Tapi manajemen tetap
harus peduli dengan
mengimplementasikannya dalam wadah lain.
Mudah-mudahan, penggalian potensi lokal
bisa berjalan maksimal. Kalau sudah begitu,
nanti yang untung Persib juga. Kalau ada
pemain binaan yang bagus, kan tinggal
ditarik. Sehingga tidak terus-terusan
bergantung dengan pemain yang sudah
jadi,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar