"Jangan sampai memberi nama gedung olahraga untuk kepentingan jangka pendek saja. Kita tahu Pak Dada akan mencalonkan diri pada Pilgub Jabar mendatang. Jangan-jangan hal ini (penamaan stadion jadi Gelora Rosada-red) untuk kepentingan itu," ujarnya saat berbincang dengan detikbandung melalui telepon, Jumat (7/9/2012).
Menurutnya berdasarkan peng
alaman,
untuk penamaan sebuah ruang publik baik itu di Bandung maupun di kota
lainnya setidaknya harus memenuhi dua kriteria. Pertama, nama yang layak
dipakai untuk gedung publik biasanya pahlawan atau tokoh kebanggaan
masyarakat.
Kedua, gedung publik seperti stadion biasanya diberi nama peristiwa atau tokoh yang memang mempunyai nilai sejarah bagi dunia olahraga. "Kalau katanya Pak Dada sebagai inisiator, saya sendiri tidak tahu proses pembangunannya. Tapi kalau memang benar, saya kira itu tidak luar biasa dengan posisinya (sebagai walikota-red)," tandasnya.
Hawe meminta Dada Rosada atau pun pihak yang mengusulkan nama itu berbesar hati untuk mencari nama yang tepat bagi stadion bertaraf internasional itu. "Pak Dada harusnya berinisiatif mencari nama yang tepat. Nama itu harus berkaitan dengan perjalanan sejarah setempat, lingkungan lokal dan juga karakteristik sosial budaya fisik setempat," usulnya.
Kedua, gedung publik seperti stadion biasanya diberi nama peristiwa atau tokoh yang memang mempunyai nilai sejarah bagi dunia olahraga. "Kalau katanya Pak Dada sebagai inisiator, saya sendiri tidak tahu proses pembangunannya. Tapi kalau memang benar, saya kira itu tidak luar biasa dengan posisinya (sebagai walikota-red)," tandasnya.
Hawe meminta Dada Rosada atau pun pihak yang mengusulkan nama itu berbesar hati untuk mencari nama yang tepat bagi stadion bertaraf internasional itu. "Pak Dada harusnya berinisiatif mencari nama yang tepat. Nama itu harus berkaitan dengan perjalanan sejarah setempat, lingkungan lokal dan juga karakteristik sosial budaya fisik setempat," usulnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar